Berita

Seputar APIP dan Ke-JFA-an

Tantangan Pusbin JFA BPKP ke Depan

 

Sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor (JFA) sesuai dengan Peraturan Menpan dan RB Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 , BPKP telah memaknai tanggungjawab pembinaannya dengan menuangkannya dalam Renstra BPKP. Tantangan  terhadap pembinaan JFA, membutuhkan komitmen seluruh komponen BPKP, tidak hanya Pusbin JFA, dalam mengawal dan mengembangkan peningkatan jumlah dan kompetensi auditor seluruh Indonesia. Demikian Meydiah Indreswari, Sekretaris Utama BPKP mengatakan dalam arahan pembukaan Rapat kerja Pusbin JFA, Senin 1/8/2016.

Meidyah menyampaikan apresiasinya kepada Edi Mulia, Kapusbin JFA, yang telah berhasil mengumpulkan para mantan Kapusbin untuk hadir dalam Raker kali ini. Diharapkan tujuan dari raker kali ini yaitu memperoleh masukan dan saran dari Pimpinan BPKP, para mantan Kapusbin JFA dan seluruh pegawai Pusbin JFA, terkait pembinaan Auditor ke depannya, dapat terlaksana.

Meidyah mengingatkan nomenklatur Pusbin JFA, yaitu sebagai Instansi Pembina JFA. "Coba lihat apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan Pusbin JFA terkait tugas yang diembannya. Lakukan perubahan untuk mencapai visi misi yang telah dicanangkan, serta tuntutan tugas di era globalisasi dan perkembangan IT yang cepat ini. Buatkan usulan kepada pimpinan BPKP terkait perubahan yang akan dilakukan", kata Sekretaris Utama BPKP.

Perhitungan kecukupan jumlah auditor yang mendasarkan pada analisis beban kerja gugus tugas (sesuai Perka BPKP Nomor PER-971/K/JF/2005), perlu ditinjau lagi, mengingat perkembangan peran APIP yang tidak hanya assurance, tapi juga Consulting, demikian Sesma BPKP menambahkan.

"Masih efektifkah tim penilaian AK, siapa yang bertanggungjawab dalam tatakelolanya. Bagaimana dengan tatakelola di Pusbin sendiri, benahi juga tatakelola intern Pusbin JFA", tambah Sesma BPKP. Lokasi Pusbin JFA di lantai 11 Gedung Kantor Pusat BPKP perlu dipertimbangkan dipindahkan ke lantai dasar, kalau masih saja menerima tumpukan berkas DUPAK dari seluruh APIP. Hal ini juga merupakan risiko bagi umur ekonomis Gedung BPKP Pusat. "Ubah  tatakelolanya, pergunakan IT, sehingga dapat menjadi paperless dan juga penghematan", tambah Meidyah Indreswari.

Pada kesempatan ini, Edi Mulia mengutarakan tema dari Raker Pusbin kali ini diinspirasi oleh arahan Sesma di salah satu rapat dengan Kapusbin. Kala itu Sesma mengatakan bahwa cobalah berhenti sebentar, jangan terus berlari. Lihat apa yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan, dan susun perencanaan perubahannya. Edi Mulia menetapkan tema raker adalah "Refleksi 15 tahun Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor".

Peserta raker adalah seluruh pegawai Pusbin JFA, undangan dan seluruh mantan Kapusbin JFA. Mantan Kapusbin JFA yang berkesempatan hadir pada saat ini adalah Alfonsa Animaharsi, Suwartomo, Condro Imantoro, Kasminto, Sidik Wiyoto, Sri Penny Ratnasari, Riyani Budiastuti.

Edi Mulia berharap dengan hasil raker ini, Pusbin JFA dapat menyusun dan merumuskan program kerja pembinaan JFA yang pada akhirnya pembinaan tersebut dapat terwujud secara efektif dan efisien. Edi Mulia juga berharap dengan raker ini dapat terwujud suatu media komunikasi interaktif antara pimpinan BPKP, Pegawai Pusbin JFA, dan seluruh pegawai BPKP, sehingga terdapat kesatuan pandangan dan arah untuk mewujudkan pembinaan JFA yang efektif dan efisien, kata Edi Mulia, dalam laporan penyelenggaraan raker nya. (Diana)

 



Kembali